Jakarta,- Komisioner Komisi Pemilihan Umum
(KPU) RI, Ferry Kurnia Rizkiyansyah dalam seminar bertajuk Menyongsong Pilkada Serentak Melalui Open
Data menjelaskan bahwa transparansi dalam penyelenggaraan pemilu sudah menjadi komitmen bersama,
Kamis (26/3).
“Bahwa soal keterbukaan informasi terkait
penyelenggaraan pemilu, misalnya data pemilih, data calon, data
aktivitas kampanye, dana kampanye itu menjadi komitmen kita (KPU) untuk
betul-betul bisa terbuka, termasuk hasil pemungutan dan penghitungan suara,”
jelas Ferry.
Mengenai
data yang masih bersifat ongoing dan belum bersifat final dalam salah satu tahapan
pemilu, Ia menjelaskan bahwa data tersebut masih harus disimpan oleh KPU,
tetapi apabila sebuah data telah ber-berita acara, maka data itu bisa diperoleh oleh publik.
“Ketika ada
data yang ongoing process, misal audit dana kampanye, proses audit itu tidak bisa dipublikasikan, tetapi jika
telah di audit oleh kantor akuntan publik dan ber-berita acara pasti kita publikasikan secara luas,” lanjutnya.
Terkait
pemberian informasi kepada publik, ia menjelaskan bahwa KPU perlu standar operasional yang baku,
sehingga masyarakat bisa mendapatkan perlakuan yang sama dalam hal data yang
akan diterima.
“Kita perlu semacam Standard Operational Procedure supaya sama mekanisme yang perlu
kita upayakan secara langsung ataupun secara bertahap terkait data yang diminta
oleh masyarakat,” tutur dia.
Dalam
seminar yang berlangsung di Hotel Atlet Century Park, Jakarta tersebut, Wakil Ketua Komisi II Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ahmad Riza Patria menambahkan bahwa pemilu yang
baik harus memiliki partisipan, baik masyarakat yang memiliki hak pilih ataupun
masyarakat yang belum memiliki hak pilih.
“Menurut
saya jika berbicara mengenai pemilu, yang tak kalah penting adalah partisipasi.
Partisipasi dari semua elemen, baik pemilih dan masyarakat yang belum memiliki
hak pilih, karena pemilu adalah milik kita semua,” tandasnya.
Menurutnya,
proses pemilu dari tahun ke tahun mengalami perubahan kearah yang lebih baik,
tetapi hasilnya belum maksimal. Untuk itu ia mendorong KPU dan para penggiat
pemilu untuk dapat menciptakan formula yang tepat, sehingga pemilu memiliki
proses yang baik, dan memberikan outcome yang baik pula.
“Menurut
saya dari tahun ke tahun proses pemilu secara teknis, partisipasi publik
menjadi lebih baik tetapi belum maksimal memberikan wakil rakyat yang baik
seperti yang kita semua harapkan. Jadi bagaimana kita kedepan sebagai penggiat
pemilu bisa membuat suatu formula agar proses pemilu makin baik dan mendapatkan
hasil orang-orang yang baik, dan dapat melaksanakan tugas dengan baik,” ujarnya.
Sumber : kpu.go.id
Posting Komentar